
Dari total 4.495 perusahaan yang dinilai dalam PROPER 2023–2024, hanya 312 perusahaan yang menyertakan SROI (Social Return on Investment) dalam laporan kinerja lingkungan mereka—dan mendapat predikat emas atau hijau. Tapi, apakah angka tersebut benar-benar mencerminkan dampak sosial yang bermakna?
Tidak semua nilai sosial bisa direduksi menjadi angka. Martabat, keberdayaan, dan keadilan sosial sering kali tak tercermin dalam metrik formal, sehingga banyak social value yang penting justru terpinggirkan.
“Is Social Value Always Measured by SROI?”
📅 Selasa, 20 Mei 2025
🕘 Pukul 09.00 – 10.30 WIB
📍 On Zoom (link dibagikan melalui WA sebelum acara)
📌 Dalam diskusi ini, kita juga akan membedah:
Bagaimana sebenarnya posisi social value dalam lanskap keberlanjutan global?
Apakah ia berdiri sendiri, ataukah terintegrasi dalam kerangka besar seperti SDGs, ESG, CSR, hingga CSV?
Apakah mungkin menciptakan dampak tanpa kehilangan makna?
Atau justru kita perlu membangun cara pandang baru tentang bagaimana nilai sosial dipahami dan diukur?
🎙️ Bersama Jalal
Praktisi Keberlanjutan & Dewan Pakar Social Value Indonesia (SViD)
📌 Dapatkan insight langsung dari tokoh utama dalam transformasi pemahaman social value di Indonesia.