Prinsip Nilai Sosial menyediakan bangunan dasar untuk siapapun yang ingin mengambil keputusan yang melibatkan definisi nilai lebih luas, untuk meningkatkan persamaan, kesejahteraan, dan keberlangsungan lingkungan. Hal tersebut pada umumnya diterima di prinsip akunting sosial.
Prinsip ini tidak berdiri sendiri, namun telah ditarik dari prinsip yang mendasari audit dan akuntansi sosial, pelaporan keberlanjutan, analisa biaya-manfaat, akuntansi keuangan, dan praktek evaluasi. Terdapat panduan yang tersedia dalam proses pengukuran dan pelaporan nilai dan dampak sosial yang juga merujuk ke prinsip tersebut, seperti Panduan Gugus Tugas Investasi Sosial untuk Praktik Dampak Baik. Namun, Prinsip Nilai Sosial dapat dibedakan melalui fokus mereka terhadap yang mendukung catatan nilai sosial, dan pertanyaan yang perlu disampaikan sehingga informasi dapat digunakan untuk pengambilan keputusan yang lebih baik.
Catatan nilai sosial adalah cerita tentang perubahan yang dialami orang-orang. Hal ini termasuk informasi kualitatif, kuantitatif, dan perbandingan; juga termasuk perubahan lingkungan yang memengaruhi kehidupan masyarakat.
PRINSIP NILAI SOSIAL
1. Melibatkan Pemangku kepentingan
Informasikan apa yang akan diukur dan bagaimana akan diukur dan dinilai dalam catatan nilai sosial dengan melibatkan pemangku kepentingan.
2. Memahami perubahan yang terjadi
Mengartikulasikan bagaimana perubahan dibentuk dan mengevaluasinya melalui bukti yang terkumpul, mengenali perubahan positif dan negatif serta yang direncanakan maupun tidak direncanakan.
3. Memberi nilai pada hal-hal yang penting
Membuat keputusan mengenai alokasi sumberdaya antara opsi berbeda butuh mengenali nilai pemangku kepentingan. Nilai merujuk ke kepentingan relatif terhadap berbagai keluaran. Hal ini diinformasikan berdasarkan preferensi pemangku kepentingan.
4. Hanya mengikutsertakan yang material
Tentukan informasi dan bukti yang harus dimasukkan dalam catatan untuk memberikan gambaran yang benar dan adil, sehingga pemangku kepentingan dapat menggambarkan kesimpulan yang logis tentang dampak.
5. Tidak klaim berlebih
Hanya mengklaim nilai yang aktivitas tersebut bertanggung jawab dalam membuatnya.
6. Transparan
Demonstrasikan dasar analisa yang dipertimbangkan secara akurat dan jujur, tunjukkan bahwa hal tersebut akan dilaporkan dan didiskusikan bersama pemangku kepentingan.
7. Verifikasi hasil
Memastikan jaminan independen yang sesuai.
8. Responsif
Mencapai Nilai Sosial yang optimal berdasarkan pengambilan keputusan yang tepat waktu dan didukung oleh pelaporan dan pencatatan yang sesuai.
*rangkuman dari Prinsip ke-8 masih dalam bentuk DRAFT, dalam konsultasi dan persetujuan pengurus di Oktober 2021.